Sulawesi Utara XPOST.CO.ID – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, YSK-Victor dari Partai Gerindra, hanya berhasil meraih suara ketiga dalam pemilihan yang berlangsung di Kota Tomohon. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pengamat politik yang meminta namanya tidak dipublikasikan,Kenapa?.
Pengamat tersebut menyoroti bahwa penampilan dan strategi kampanye Sendy Rumayar, yang merupakan calon wakil Walikota yang berpasangan Caroll Senduk sebagai Calon Walikota , dinilai kurang serius. Ia mencatat bahwa Sendy lebih banyak memfokuskan diri pada kampanye pribadi ketimbang mendorong pasangan YSK-Victor. “Kampanye tampak lebih ditujukan untuk mendukung pasangan dari PDIP yaitu Steven Kandou dan Denny Tuejeh,” lewat atribut baliho dari awal dipasang ,ujarnya.
Lebih lanjut,para pengamat pengamat tersebut menilai bahwa performa Sendy Rumayar dalam memimpin Partai Gerindra di Tomohon tidak memenuhi harapan, sehingga disarankan untuk menggantinya bersama pengurus lainnya agar dapat memperbaiki strategi partai gerindra ke depan.
Dalam pemilu kali ini, suara yang diperoleh pasangan YSK-Victor sendiri banyak berasal dari dukungan para Calon Perseorangan yaitu Wenny Lumentut, Michael Mait, dan calon dari Partai Golkar Miky Wenur Cherly Mantiri. Mereka dianggap berhasil memberikan kontribusi signifikan dalam meraih suara di daerah tersebut .
Pengamat politik lainnya menambahkan, situasi ini menjadi tantangan bagi Partai Gerindra untuk merancang strategi yang lebih efektif di masa mendatang jika ingin bersaing secara serius dalam kontestasi politik di Sulawesi Utara.
Pertarungan Belumlah selesai walaupun pasangan Caroll Sendy sementara unggul ,ini di karenakan WLMM serta Miky Wenur Cherly Mantiri menaikan gugatan ke MK.
Dan Apabila CSSR yang menjadi Walikota dan wakil Walikota sangatlah diragukan hubungan Sinergitas dengan pemerintah propinsi dan apalagi Pusat , dikarenakan pasangan ini identik mewakili Partai PDIP yang notabene
adalah lawan politik dari Partai Penguasa saat ini.
Sendy Rumayar tidak mampu untuk menjadi jembatan sinergitas karena persoalan yang diutarakan diatas ,dan akan lebih rumit apabila tidak lagi sebagai Ketua Gerindra Kota Tomohon.
